Rp. 60.000.00
BUKU DARAS FILSAFAT ISLAM
Orientasi ke Filsafat Islam Kontemporer
Prof. M. T. Mishbah Yazdi
Sadra Press
Rp. 60.000
Synopsis :
Tujuan pengajaran filsafat tidak pernah terpapar dalam buku-buku teks maupun dalam perkuliahan. Banyak pelajar yang telah menghabiskan bertahun-tahun umurnya untuk membaca buku-buku filsafat tidak juga memahami dengan tepat apa kebutuhan kita pada filsafat, celah apa yang bisa ditutupinya, serta manfaat yang diberikannya buat umat manusia. Kebanyakan mereka belajar filsafat hanya dengan menyimakpemikir terkemuka. Dan karena metode semacam ini dipakai oleh umumnya para ahli tata bahasa, merekapun ikut-ikutan menggunakannya. Sudah tentu, tidak banyak kemajuan yang dapat dicapai dengan cara belajar seperti itu.
Penyajian dan penyusunan masalah- masalah (filsafat) selama ini tidak membantu para pelajar untuk dengan mudah menangkap motivasi dibalik penyajian itu, tidak pula memahamkan mereka akan pertautan antar satu masalah dengan masalah lainya.
Lebih lanjut, membaca satu bagian buku tidak menggairahkan para pelajar untuk membaca bagian-bagian lainya. Buku-buku filsafat terlalu penuh-sesak dengan Istilah-istilah membingungkan yang hanya bisa dipahami secara tepat setelah berlama-lama melakukan latihan. Di awal-awal tahun pengajaran, sebagian besar pelajar gagal menukik ke inti Subjek pembicaraan. Wajar kalau buku-buku itu tidak memperhatikan masalah-masalah yang menjadi isu di lingkaran-lingkaran barat, apalagi menjawab keraguan- keraguan modern yang telah dan terus dilemparkan oleh mazhab-mazhab pemikiran ateistik.
“Prinsip yang diajukan buku ini adalah pemuliaan akal. Dan hanya akal yang dapat berperan sebagai asas filsafat yang sanggup menyokong doktrin keagamaan” (Dr. M. Legenhausen, Ph. D. Filsafat dari Rice University Amerika Serikat, Pengajar Filsafat Barat di Qum, Iran).
BUKU DARAS FILSAFAT ISLAM
Orientasi ke Filsafat Islam Kontemporer
Prof. M. T. Mishbah Yazdi
Sadra Press
Rp. 60.000
Synopsis :
Tujuan pengajaran filsafat tidak pernah terpapar dalam buku-buku teks maupun dalam perkuliahan. Banyak pelajar yang telah menghabiskan bertahun-tahun umurnya untuk membaca buku-buku filsafat tidak juga memahami dengan tepat apa kebutuhan kita pada filsafat, celah apa yang bisa ditutupinya, serta manfaat yang diberikannya buat umat manusia. Kebanyakan mereka belajar filsafat hanya dengan menyimakpemikir terkemuka. Dan karena metode semacam ini dipakai oleh umumnya para ahli tata bahasa, merekapun ikut-ikutan menggunakannya. Sudah tentu, tidak banyak kemajuan yang dapat dicapai dengan cara belajar seperti itu.
Penyajian dan penyusunan masalah- masalah (filsafat) selama ini tidak membantu para pelajar untuk dengan mudah menangkap motivasi dibalik penyajian itu, tidak pula memahamkan mereka akan pertautan antar satu masalah dengan masalah lainya.
Lebih lanjut, membaca satu bagian buku tidak menggairahkan para pelajar untuk membaca bagian-bagian lainya. Buku-buku filsafat terlalu penuh-sesak dengan Istilah-istilah membingungkan yang hanya bisa dipahami secara tepat setelah berlama-lama melakukan latihan. Di awal-awal tahun pengajaran, sebagian besar pelajar gagal menukik ke inti Subjek pembicaraan. Wajar kalau buku-buku itu tidak memperhatikan masalah-masalah yang menjadi isu di lingkaran-lingkaran barat, apalagi menjawab keraguan- keraguan modern yang telah dan terus dilemparkan oleh mazhab-mazhab pemikiran ateistik.
“Prinsip yang diajukan buku ini adalah pemuliaan akal. Dan hanya akal yang dapat berperan sebagai asas filsafat yang sanggup menyokong doktrin keagamaan” (Dr. M. Legenhausen, Ph. D. Filsafat dari Rice University Amerika Serikat, Pengajar Filsafat Barat di Qum, Iran).
