Futuhat Al Makkiyyah Ibnu Arabi
RP 210.000 / 195.000
Produk
|
Futuhat Al Makkiyyah Ibnu Arabi
Spesifikasi Tebal xxviii + 352 = 380 hal. x 2 jilid
Uk. 16 x 24 Soft cover, hvs
Harga jilid 1 dan 2 Rp. 210.000 disk jd 195.000
Info dan pemesanan di inbox
Telp & WA : 085324521168
BBM : DB13B6DE
www.Tokobukuahlulbait.net
Syekh al Akbar Muhyiddin Ibnu ‘Arabi, seorang filosof ketuhanan yang alam fikir nya dalam nya tak berdasar sebagaimana pemikiran filosof sebelumnya, PLATO
Dalam dunia Filsafat, siapa sih yang ga kenal nama “Ibnu Arabi” tulisan nya yang makna nya dalam tak tersentuh dasar nya, namun mengagumkan siapapun mereka yang sudah dikehendaki NYA mengenal Nya serta mengenal NYA
Ibnu ‘Arabi bukanlah seorang marketer agama yang mempromo merk apapun, beliau fokus membicarakan “celana” bahkan dulu nama besar nya sempat dicemarkan, dan karya nya dihujat sebagai racun yang bisa menggiring pada penyesatan, terutama karena konsep wahdatul wujud nya, dimana seluruh kosmik hanyalah manifestasi wujud NYA. Tentang info singkat beliau tentu bisa dengan mudah ditanyakan pada mbah Google atau Wikipedia
Membaca tulisan Ibnu Arabi melelahkan
Membaca buku lain, saya bisa betah membaca berjam-jam, berpuluh lembar dalam sekali duduk, tapi membaca tulisan Ibnu Arabi cuma beberapa lembar saja sudah melelahkan karena selama membaca tidak saja inderawi kita yang membaca tapi juga “Nur” harus hidup jika tidak maka yang disentuh hanya raga tulisan nya saja, makna nya tidak akan pernah tersentuh karena tertutup dengan cerdik dalam bungkus imajinal si pembaca itu sendiri, sehingga sebuah kalimat bisa di interpretasikan banyak makna tergantung seberapa kuat “Nur” sang pembaca mampu menerangi kandungan kalimat tsb.
Karya paling spektakuler nya adalah FUTUHAT AL MAKKIYA
Kunci-kunci yang membuka perbendaharaan alam semesta diri, kira-kira begitu makna nya. Itulah sebabnya tidak disebut “futuhat al madinah” misal nya. Karena kegelapan adanya di Mekkah, jika Mekkah sudah merestui membuka maka seorang hamba akan mutan alam semesta dirinya menuju Madinatul Munawwaroh, “yang penuh cahaya”
|
